
Waktu adalah bagian dari proses kehidupan
yang terus berjalan dan tidak dapat diputar kembali.
Imanuel Kant memberi pengertian waktu
sebagai space (ruang) dan time (waktu). Ia mengatakan bahwa waktu adalah
kesan-kesan atau makna-makna yang kita buat dalam space itu.
Waktu memberikan pemaknaan yang hakiki
atas proses kehidupan kita sendiri. Terdapat pada Pengkhotbah 3:1-8.
Akibat-akibat jika tidak menggunakan
waktu dengan baik :
1.
Orang tidak
dapat memberikan kesan apapun atas proses kehidupan yang dijalaninya.
2.
Orang akan
mengalami penyesalan. Karena waktu tidak akan pernah kembali lagi. Yang tinggal
hanyalah orang melakukan refleksi/ merenungkannya dan mengamalkan hikmatnya.
Di dalam Pengkhotbah 12:1-8
mengingatkan manusia khususnya para pemuda untuk selalu mengingat dan
memuliakan Tuhan pada masa muda.
Manusia hanyalah hamba waktu yang
sepenuhnya diatur oleh waktu itu sendiri.
Waktu sebagai khairos/ anugerah yang
memaknakan hidup menjadi momen-momen kehidupan yang berarti. Di dalam mengisi
ruang sebenarnya tidak pernah ada kata “mundur”, karena waktu tidak mengenal
kata sabar, tunggu/ bermalas-malasan.
Fungsi waktu adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
mengingatkan, artinya waktu mengingatkan manusia untuk selalu siap siaga dalam
mengerjakan dan mencetak pesan-pesan bagi kehidupan. Mengenai sedikit tentang
masa-masa sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, maupun dunia KULIA.
2.
Untuk
mengatur roda perputaran hidup artinya waktu selalu mengantarkan manusia untuk
bergumul dengan kenyataan hidup yang terus berputar siang/ malam, susah/
senang, kiri/ kanan, atas/ bawah. Dengan itu manusia diajari untuk kokoh, teguh
menjalani perputaran hidup.
Pandangan Iman Kristen tentang waktu
yaitu selaku manusia kita harus bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan
terutama waktu yang menjadikan kita mendapatkan kesempatan untuk terus hidup
dan berkarya guna memuliakan nama Tuhan.